Pages

Friday, 19 October 2012

Pegagan / Tapal Kuda


MANFAAT DAUN ANTANAN

PEGAGAN
[Centella Asiatica]
Famili : Umbelliferae atau Apiaceae
Daerah : Rumput kaki kuda, Antanan gede, Panegowang atau kisu-kisu
Tanaman ini disebut tapak kuda karena daunnya mirip tapal kaki kuda. Banyak orang mengenal tanaman asal Asia tropic itu sebagai pegagan. Ada juga yang menyebutnya antanan (Sunda), pacul goang (JaTeng), regedeg (Yogya), gan-ganan (Madura). Di pasar-pasar Jakarta dan sekitarnya ia suka dijual dengan nama daun antanan. Sebab, meski rasanya manis pahit, ia suka dijadikan lalapan. KAKI KUDA (Centella asiatica) | Tanaman termasuk familia Umbelliferae. Tumbuhan ini tumbuh di sekitar pantai sampai dengan ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut.
Untuk pengembangbiakannya tumbuhan ini kaki kuda ini dilakukan dengan cara stek karena lebih cepat tumbuhnya. Di Jawa Barat kadang-kadang tumbuhan daun kaki kuda ditanam sebagai penutup tanah di perkebunan-perkebunan teh.
Centella terdiri dari sekitar 40 spesies dengan ragam yang berbeda-beda di Indonesia, dimana penyebarannya terbatas, kecuali C.asiatica yang penyebarannya sampai Asia Tenggara dan meluas ke berbagai negara sub-tropis. Tanaman ini telah digunakan untuk proses penyembuhan agar lebih baik, perbaikan ingatan, kanker, kekebalan, jamu, penyakit pernafasan, perawatan penyakit pada kulit (seperti psoriasis dan eczema), memperbaiki bekas luka, nyeri haid, menguatkan urat, pembersih darah, tekanan darah tinggi, obat penenang, obat anti-stress, anti-cemas, dan perangsang, peningkat kekebalan, dan penyesuaian tubuh, dan lain-lain.
Kaya senyawa obat berkasiat. Beberapa literature tentang obat tradisional mengungkapkan, tapak kuda mengandung banyak senyawa bermanfaat obat. Diantaranya asam asiatat, asiatikosida, β-karotena, β-karofilena, β-elemena, β-farnesena, β-sitosterol, brahminosida, asam brahmat, iso-tankunisida, asam iso-tankunat, tankunisida, meso-inosito, asam askorbat, niacin, velarine, kalium, natrium, magnesium, dan zat samak.Dengan kandungan senyawa kimia yang dikandungnya, tanaman ini banyak dipakai sebagai bahan obat tradisional. Tidak saja di Indonesia, tapi di berbagai Negara Asia Timur. Bahkan sejak zaman Sansekerta, tanaman ini sudah dipakai sebagai obat penyakit kulit, gangguan system saraf, maupun peredaran darah. Di India ia dipakai sebagai obat antidisentri. Di Malaysia, selain dijual sebagai tonik dan minuma segar, ia juga jadi bahan infuse untuk penyembuhan gangguan liver. Dia juga menjadi obat bronchitis, asma, radang lambung, disentri, gangguan ginjal, dan infeksi saluran kencing. Di Indonesia juga dipakai sebagai peluruh kencing, pembersih darah, disentri, radang usus, sakit perut, batuk, lepra, dan kehilangan nafsu makan.
Tanaman ini juga memiliki efek antiinflamasi, antibiotic, antidemam, antidiuretik, dan keratolitik. Bahkan, kemampuan antibiotic dan antiinflamasinya tergolong tinggi hinga berguna pula sebagai antibakteri. Tak heran jika ia efektif mengatasi peradangan jaringan tubuh. Mulai dari luka, lepra, radang tenggorokan, radang lambung, hingga disentri. Untuk mengobati radang organ dalam tubuh, diminum sari daun tanamanya. Caranya, 1 kg daun segar ditumbuk, ditambah 0,5 liter air matang, diperas, lalu disaring. Perasannya lalu diminum. Karena khasiatnya sebagai obat antiinflamasi pula sehingga ia mulai dilirik sebagai abhan baku salep untuk mengobati luka.
Bagian tanaman yang digunakan : Seluruh tanaman
Cara budidaya : Menggunakan stolon dan akar tunggang (bonggol). Stolon berakar/bertunas dipotong-potong sepanjang 2.5 cm dan tanam langsung. Dalam 14 hari sudah tumbuh.
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.
1. Infeksi batu saluran kencing/kencing keruh : rebus 30 gr daun segar dgn air beras bilasan.
2. Susah kencing : Lumatkan 30 gr pegagan segar, tempel dipusar.
3. Pembengkakan hati : rebus 240-600 gr pegagan segar dan minum secara rutin
4. Campak : Rebus 60 -120 gr pegagan segar, minum secara rutin.
5. Bisul : pegagan segar 30-60 gr, direbus, diminum, pegagan segar dilumatkan dan ditempel ke bisul
6. Mata merah, bengkak : pegagan, cuci bersih, lumatkan dan saring, airnya diteteskan ke mata 3-4 x sehari
7. Batuk darah, muntah darah, mimisan : Rebus 60-90 gr daun segar dan diminum
8. Batuk kering : segenggaman segar dilumatkan, peras dan ditambah air serta gula batu secukupnya lalu minum
9. Darah Tinggi : Daun 20 lb, direbus dengan 3 gls air menjadi 2.25 gls, minum 3 x 1/4 gelas
10. Wasir : rebus 3-4 pohon pegagan dengan 2 gelas air selama 5 menit lalu diminum.
11. Keracunan gelsemium, elegans, arsenic : rebus 15-30 gr segar lalu minum
12. Demam: Segenggam daun pegagan segar ditumbuk, kemudian ditambah sedikit air dan garam, saring. Diminum pagi-pagi sebelum makan.
13. Lepra : 3/4 genggam pegagan dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air, sampai menjadi 3/4 -nya. Saring, diminum setelah dingin, sehari 3 x 3/4 gelas.
14. Penambah nafsu makan : 1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Minum sehari 1 gelas.
15. Teh daun pegagan segar berkhasiat : Pembangkit nafsu makan, menyegarkan badan, menenangkan, menurunkan panas, batuk kering, mengeluarkan cacing di perut, mimisan.
16. Lalaban pegagan berkhasiat segar berkhasiat : Membersihkan darah, terutama pada bisul, tukak berdarah. Memperbanyak empedu, sehingga memperbaiki gangguan pencernaan.
Sifat dan Manfaat Pegagan:
Daunnya merupakan obat yang resmi di berbagai Farmakope. Di Indonesia Pegagan ini lebih dikenal sebagai obat untuk menyembuhkan seriawan mulut atau afthae. Tanaman obat pegagan ini juga bisa dipakai sebagai obat kusta, sebagai anti infeksi, antitoxic, penurun panas dan peluruh air seni. Menurut orang Madagaskar tanaman ini mengandung bahan hablur, ester asiaticosida. Tanaman pegagan ini, dapat dibuat sebagai bahan injeksi dimana bahan aktif ini dapat menghancurkan pertahanan kusta, borok berforasi dan luka pada jari tangan serta luka awal pada mata. Aktivitasnya dimungkinkan oleh larutnya bahan lilin yang menyembunyikan basil kusta sehingga menjadi getas dan akibatnya badan dengan mudah dapat membunuh penyakit bersama obat. Pegagan yang berasal dari India dan Srilangka mengandung bahan serupa, meskipun bukan dari bahan-bahan yang sama. Tanaman asal Srilangka memiliki tiga asam triterpen dan centellosida, tidak sama dengan asam dan ester yang berasal dari Madagaskar. Di Eropa Centella asiatica dijual sebagai salep 1% dan bubuk 2%, yang berguna untuk menyembuhkan luka borok yang menahun.
Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid)
Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. Pegagan pada penelitian di rsu dr.soetomo surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah. Penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.
Cara pemakaian Pegagan sebagai obat: 15 - 30 gram pegagan segar, direbus, minum. Atau dilumatkan, peras, minum airnya.
Pegagan untuk pemakaian luar : Dilumatkan, ditempel ke bagian yang sakit. Dipakai untuk: Gigitan, ular, bisul, luka berdarah, TBC kulit.
Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion.
(Klik Link Berikut Untuk Info Menarik Lainnya)

1 comment:

Anonymous said...

Manfaat Tersembunyi daun antanan Yang Belum Di Ketahui
Agen Sbobet